Georgia
adalah sebuah Negara antara Eropa dan Asia di sebelah utara Turki yang
dikelilingi pegunungan Kaukasus, sehingga banyak dialiri sungai yang bermuara
di laut Hitam dan Kaspia. Menurut George Sanikidze, Direktur kajian oriental di
Georgia Academy of sciences di Tbilisi dalam papernya yang berjudul Islam and
Islamic Practices in Georgia, negeri ini pernah diduduki oleh Pemerintahan
Islam pada abad delapan ,masehi, tepatnya di Kota Tbilisi, selama empat decade.
Penguasa Muslim menjadikannya ibukota Emirat Islam (Nisba’ at-Tiflis), tetapi
pada tahun 1122 Kota tersebut kembali direbut oleh King David IV dan dijadikan
ibukota Kerajaan Kristen Georgia.
Namun,
pada abad keenam belas dan ketujuh belas, Islam kembali menguasai Georgia. Kali
ini melalui kerajaan Turki Utsmani dan Bani Safawid di Persia saat keduanya
mencapai zaman keemasan. Alhasil, ketika Uni Sovyet menguasai Georgia pada abad
kesembilan belas, jumlah muslim di negeri Kaukasus itu mencapai 20% dari jumlah
penduduk, tapi pada tahun 2001 jumlah tersebut menurun hingga 8% dari jumlah
sebelumnya atau sekitar 640.000 orang. Mayoritas muslim Georgia berhaluan Sunni
(madzhab Syafi’i dan Hanafi) dan sebagiannya Syiah.
Mayoritas
penganut Islam di Georgia menetap di Republik otonom Abkhazia, dan Meskhetia.
Ajaria terletak di sebelah barat daya Georgia dan berbatasan langsung dengan
Turki.Sebenarnya Islam masuk ke Ajaria cukup terlambat yaitu pada akhir abad
ketujuh belas, ketika Kerajaan Turki Utsmani masuk ke Georgia, terutama sekitar
tahun 1820an. Kemudian ketika Uni Sovyet menguasai Ajaria pada tahun 1878,
sebanyak 6.000 muslim Ajaria keluar dari Georgia dan mencari perlindungan ke
Turki.
Di Batumi, Ibukota Ajaria, hanya terdapat satu madrasah yang pengajarannya menggunakan bahasa Arab dan Turki. Selain itu juga di Kobuleti, Kota kedua terbesar,terdapat juga madrasah serupa. Menghafal Al-Quran adalah salah satu kegiatan belajar paling utama di madrasah ini.
Di Batumi, Ibukota Ajaria, hanya terdapat satu madrasah yang pengajarannya menggunakan bahasa Arab dan Turki. Selain itu juga di Kobuleti, Kota kedua terbesar,terdapat juga madrasah serupa. Menghafal Al-Quran adalah salah satu kegiatan belajar paling utama di madrasah ini.
Sedangkan
di Abkhazia, Islam masuk ke daerah pantai timur Georgia ini pada abad enam
belas lewat kedatangan para tentara Turki Utsmani, hingga akhirnya meletus
perang antara Rusia melawan Turki pada awal abad Sembilan belas. Pemeluk Islam
di Abkhazia disebut Mohajiroba karena mereka berasal dari Turki dan
kebanyakannya menganut faham Sunni bermadzhab Hanafi.
Selain
itu di Meskhetia, Georgia sebelah Barat Daya dekat dengan Ajaria, kedatangan
Islam seiring dengan kedatangan para suku nomaden dari Turki pada abad 16.
Merekalah yang menyebarkan Islam di daerah tersebut, sehingga pengaruh Turki
sangat kuat , bahkan mereka tidak mau menggunakan nama-nama Georgia bagi
keluarga mereka, karena nama-nama Georgia berarti Kristen. Tapi selama perang
dunia kedua banyak warga muslim yang berasal dari Turki di Meskhatia
dideportasi ke Negara asal, tetapi pada tahun 1969 mereka mulai kembali datang
ke Georgia.
Jika
ditinjau dari Etnis, muslim Georgia banyak yang berasal dari Turki, Azeri ,
Avar , Tatar ,Kazakh ,Uzbek dan Tajik. Beberapa Etnis inilah yang mewarnai
kehidupan muslim di Georgia, disamping penduduk asli Georgia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar