Sabtu, 05 Januari 2013

Makalah Bioteknologi Tempe

Assalamualaikum, Salam Blogger. Pada siang hari ini saya akan memberika salah satu tugas mengenai Makalah Bioteknologi Tempe , Tugas ini saya buat bersama teman saya ketika SMP , untuk memenuhi salah satu tugas Biologi . Saya Post di blog ini karena saya ingin membantu sobat yang sedang mengerjakan tugas ini . Yaps di bawah ini contoh Makalah Bioteknologi Tempe yang saya buat :D

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kemurahNya Laporan penelitian ini dapat saya selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam makalah ini saya  “MAKALAH BIOTEKNOLOGI MENGENAI TEMPE” .
Makalah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas IPA BIOLOGI .Tak lupa saya ucapkan terimakasih pada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan penelitian ini.
Saya sadar makalah ini jauh dari sempurna,maka dari itu saya mohon kritik dan saran yang membangun.Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat.


Purwakarta,09 Februari 2012
 BAB I

2.1.1 Latar Belakang

Saat ini, sedikit muncul makanan-makanan yang bernilai gizi tinggi namun biaya untuk mendapatkannya pun juga tinggi. Sehingga masyarakat yang keadaan ekonominya berada di tengah ke bawah cukup sulit untuk mendapat kan nya. Menyangkut hal tersebut, maka banyak di cari dan di buat makanan-makanan sederhana yang bernilai gizi tinggi sehingga dapat meningkatkan kualitas masyarakat dengan mudah. Salah satu nya adalah tempe. Tempe adalah makanan masyakat yang cukup  mudah untuk  di buat maupun di dapat. Meskipun tergolongan makanan yang sangat sederhana , namun ternyata tempe mengandung banyak zat gizi yang sangat baik buat tubuh kita


2.1.2 Tujuan

Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan, bakteri dan kadar protein yang terdapat di dalam tempe.

2.1.3 Rumusan Masalah
  • Bahan-bahan ?
  • Metode pembuatan tempe ?
  • Mikroorganisme yang terdapat dalam tempe ?
  • Langkah – langkah pembuatan tempe ?
  • Tujuan perendaman  ?

2.1.4 Waktu dan Tempat Kunjungan

  • Kunjungan Pertama
Rabu, 01 februari 2012 15.00 WIB

  • Kunjungan Kedua
Kamis, 09 februari 2012 15.00 WIB

  • Tempat
Ds.Cibogo Hilir , Plered
                      
Bab II

Landasan Teori

Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus.
Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.
Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat.
Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degenerative (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain). Selain itu tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain.
Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur.
Sepotong tempe goreng (50 gram) sudah cukup untuk meningkatkan mutu gizi 200 g nasi. Bahan makanan campuran beras-tempe, jagung-tempe, gaplek-tempe, dalam perbandingan 7:3, sudah cukup baik untuk diberikan kepada anak balita.



Bab III

    2.1.1 Hasil Wawancara

Dari hasil wawancara yang kelompok kami lakukan di dapatkan beberapa hasil sebagai berikut :
  • Metode yang digunakan di pabrik ini adalah metode daun dan plastik
  • Cuaca dapat mempengaruhi proses permentasi tempe
  • Kacang yang digunakan oleh pabrik yang kelompok kami kunjungi menggunakan kacang impor dari amerika dan Australia
  • Bila cuaca dingin ragi diberi banyak, agar jamur cepat keluar
  • Penjualan tempe di pabrik yang kelompok kami kunjungi mencakup seluruh daerah plered dan sekitarnya.

    2.1.2 Alat dan Bahan
  • Alat
    • Kayu bakar
    • Plastik
    • Daun pisang
    • Alat cetak
    • Keranjang

  • Ø Bahan
    • Kacang kedelai
    • Ragi Tempe

    2.1.3            Proses Pembuatan
  1. Cuci kedelai sampai bersih.
  2. Rendam hingga permukaan kedelai sedikit berbusa
  3. Remas- remas kedelai atau gesek2 diantara kedua belah telapak tangan guna melepas sebagian kulit arinya.
  4. Cuci kedelai dibawah air mengalir agar kulit ari mengambang dan mengalir keluar dgn sendirinya.
  5. Rebus hingga empuk dalam air mendidih, setelah benar-benar empuk, angkat dan buang airnya.
  6. Cuci kedelai dibawah air mengalir sambil diremas-remas perlahan utk membuang sisa kulit arinya.
  7. Kemudian tiriskan hingga kering. jadinya ca 1550g.
  8. Tunggu hingga dingin, bubuhi permukaan kedelai dgn ragi tempe, aduk rata.
  9. Bungkus kedelai yg telah diberi ragi dengan daun pisang (300-400g atau sesuai selera).

BAB IV
PENUTUP

    2.1.4 Kesimpulan 

Dari pembahasan, kita dapat menarik kesimpulan bahwa:
  1. Bagi vegetarian, makanan ini cocok dikonsumsi karena dapat menggantikan porsi daging.
  2. Kandungan protein pada tempe lebih tinggi dibandingkan daging.
  3. Bakteriyang digunakan untuk membuat tempe adalah Rhizopus sp.
  4. Tempe menggunakan ragi untuk menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia.
  5. Cuaca dapat mempengaruhi proses permentasi tempe

    2.1.5 saran

Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan beberapa saran sebagai berikut:
  1. Langkah pengerjaannya harus dijaga kebersihannya.
  2. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan harus bersih.
  3. Teliti dalam pemilihan bibit tempe/ragi yang akan digunakan.
  4. Percobaan harus dilakakukan dengan prosedur yang benar.
Sekian postingan  Makalah Bioteknologi Tempe semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar