Assalamualaikum , Setelah kemarin saya menjelaskan tentang Sejarah Singkat Maladewa , kali ini saya akan menjelaskan tentang Islam Di Maladewa.
Islam merupakan
bagian terpenting dari Negara bermata uang Rufiyaa ini. Saat ini, Islam adalah
satu-satunya agama resmi yang diakui di Maladewa. Sebagai Negara yang
berbatasan dengan India dan Sri Lanka yang sebagian besar penduduknya beragama
Hindu dan Budha, kemunculan Islam di Maladewa tentu sangat menarik. Konon
katanya , dahulu kala ada seorang Muslim Sunni dari Maghrib (Afrika Utara),
tepatnya Maroko, yang membawa Islam ke Maladewa. Pendakwah yang juga seorang
hafiz itu bernama Abu Barakat Yoosuf Al-Barbary.
Ia tiba di kota Male (sekarang ibukota Maladewa) dan menetap di sana guna
menyabarkan ajaran Islam. Cerita tersebut didasarkan pada kisah seorang musafir
Muslim Berber asal Maroko, Abu Abdullah Muhammad Ibnu Battuta (1304-1368).
Begitu besar pengaruh Abu Barakat hingga penguasa Hindu di sana kala itu,
Dharam Sant, juga ikut memeluk agama Islam. Ia lantas mengubah namanya menjadi
Sultan Muhammad Ibn Abdullah. Kejadian ini merupakan tonggak terpenting dalam
Sejarah Islam di Maladewa , hingga akhirnya dinamai sebagai peristiwa ‘Revolusi
Spiritual’.
Sebelum Masehi,
Negara kepulauan ini telah menarik minat banyak orang. Letaknya yang cukup
strategis berada di persilangan Asia menjadikannya sebagai tempat persinggahan
para pedagang dan pengembara dari Arab dan India, sebelum mereka menuju tanah
Melayu. Salah satu diantaranya adalah Abu Barakat. Abu Barakat mulai diterima
di masyarakat Maladewa saat mereka sedang berada di tengah kecaman dan rasa
takut. Rakyat mempercayai adanya Rannamari (Penguasa Laut ) yang diyakini akan
keluar dari tempatnya sebulan sekali untuk mengambil satu diantara anak perawan
dari mereka. Jika tidak diberi Rannamari akan mengamuk dan mengakibatkan
bencana besar bagi mereka. Hingga akhirnya, mereka memilih seorang anak gadis
atas kesepakatan bersama, dan membawanya ke candi di dekat pantai sendirian
sampai Rannamari menjemputnya. Namun tragis, keesokan paginya warga menemukan
gadis tersebut telah meninggal dalam kondisi yang tidak wajar. Ia meninggal
dalam keadaan telah diperkosa.
Di kala
masyarakat tengah diliputi ketegangan, Abu Barakat datang. Ia menginap di rumah
salah satu penduduk yang kebetulan anaknya terpilih menjadi korban sang
penguasa laut. Setelah mendengar keluarga korban , ia pun turut merasakan
kesedihan yang sangat mendalam, dan meyakini bahwa itu hanyalah mitos belaka.
Mulai saat itu, sebagai seorang Muslim yang taat, Abu Barakat berusaha menolong
masyarakat Maladewa dan mengeluarkan mereka dari kemelut cerita mistik di
tengah-tengah mereka. Hingga ia pun bersedia menjadi korban yang menyamar dan
lantas didandani layaknya wanita. Ia dibawa ke candid an duduk di dalamnya
sambil terus berdzikir menyebut dan mengingat Allah SWT. Sepanjang malam ia
terus membaca al-qur’an.
Esoknya,
Masyarakat beramai-ramai mendatangi candi guna memeriksa kondisi sang
pengembara. Betapa terperanjatnya mereka saat melihat anak perempuan yang
disembahkan bagi dewa itu masih hidup dan sehat. Apalagi ia tampak masih khusyu’
membaca al-qur’an. Kegembiraan segera meliputi hati masyarakat setempat. Rasa
terima kasih bertubi-tubi disampaikan warga kepada sang pahlawan yang telah berani menaklukkan Rannamari. Mendengar kejadian itu, Raja setempat mendatangi Abu Barakat dan memintanya bercerita langsung kepada Raja. Menururt Raja kekuatan jahat telah dikalahkan oleh kekuatan suci orang mulia dan berkat lantunan ayat suci Al-Qur'an. Tak lama kemudian Raja mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk agama Islam. Raja pun memerintahkan seluruh warganya untuk memeluk Islam , jadilah Maladewa sebagai Negara Mayoritas Muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar