Minggu, 21 Oktober 2012

Islam Di Maladewa


Assalamualaikum , Setelah kemarin saya menjelaskan tentang Sejarah Singkat Maladewa , kali ini saya akan menjelaskan tentang Islam Di Maladewa.
Islam merupakan bagian terpenting dari Negara bermata uang Rufiyaa ini. Saat ini, Islam adalah satu-satunya agama resmi yang diakui di Maladewa. Sebagai Negara yang berbatasan dengan India dan Sri Lanka yang sebagian besar penduduknya beragama Hindu dan Budha, kemunculan Islam di Maladewa tentu sangat menarik. Konon katanya , dahulu kala ada seorang Muslim Sunni dari Maghrib (Afrika Utara), tepatnya Maroko, yang membawa Islam ke Maladewa. Pendakwah yang juga seorang hafiz itu bernama Abu Barakat  Yoosuf Al-Barbary. Ia tiba di kota Male (sekarang ibukota Maladewa) dan menetap di sana guna menyabarkan ajaran Islam. Cerita tersebut didasarkan pada kisah seorang musafir Muslim Berber asal Maroko, Abu Abdullah Muhammad Ibnu Battuta (1304-1368). Begitu besar pengaruh Abu Barakat hingga penguasa Hindu di sana kala itu, Dharam Sant, juga ikut memeluk agama Islam. Ia lantas mengubah namanya menjadi Sultan Muhammad Ibn Abdullah. Kejadian ini merupakan tonggak terpenting dalam Sejarah Islam di Maladewa , hingga akhirnya dinamai sebagai peristiwa ‘Revolusi Spiritual’.
Sebelum Masehi, Negara kepulauan ini telah menarik minat banyak orang. Letaknya yang cukup strategis berada di persilangan Asia menjadikannya sebagai tempat persinggahan para pedagang dan pengembara dari Arab dan India, sebelum mereka menuju tanah Melayu. Salah satu diantaranya adalah Abu Barakat. Abu Barakat mulai diterima di masyarakat Maladewa saat mereka sedang berada di tengah kecaman dan rasa takut. Rakyat mempercayai adanya Rannamari (Penguasa Laut ) yang diyakini akan keluar dari tempatnya sebulan sekali untuk mengambil satu diantara anak perawan dari mereka. Jika tidak diberi Rannamari akan mengamuk dan mengakibatkan bencana besar bagi mereka. Hingga akhirnya, mereka memilih seorang anak gadis atas kesepakatan bersama, dan membawanya ke candi di dekat pantai sendirian sampai Rannamari menjemputnya. Namun tragis, keesokan paginya warga menemukan gadis tersebut telah meninggal dalam kondisi yang tidak wajar. Ia meninggal dalam keadaan telah diperkosa.
Di kala masyarakat tengah diliputi ketegangan, Abu Barakat datang. Ia menginap di rumah salah satu penduduk yang kebetulan anaknya terpilih menjadi korban sang penguasa laut. Setelah mendengar keluarga korban , ia pun turut merasakan kesedihan yang sangat mendalam, dan meyakini bahwa itu hanyalah mitos belaka. Mulai saat itu, sebagai seorang Muslim yang taat, Abu Barakat berusaha menolong masyarakat Maladewa dan mengeluarkan mereka dari kemelut cerita mistik di tengah-tengah mereka. Hingga ia pun bersedia menjadi korban yang menyamar dan lantas didandani layaknya wanita. Ia dibawa ke candid an duduk di dalamnya sambil terus berdzikir menyebut dan mengingat Allah SWT. Sepanjang malam ia terus membaca al-qur’an.
Esoknya, Masyarakat beramai-ramai mendatangi candi guna memeriksa kondisi sang pengembara. Betapa terperanjatnya mereka saat melihat anak perempuan yang disembahkan bagi dewa itu masih hidup dan sehat. Apalagi ia tampak masih khusyu’ membaca al-qur’an. Kegembiraan segera meliputi hati masyarakat setempat. Rasa terima kasih bertubi-tubi disampaikan warga kepada sang pahlawan yang telah berani menaklukkan Rannamari. Mendengar kejadian itu, Raja setempat mendatangi Abu Barakat dan memintanya bercerita langsung kepada Raja. Menururt Raja kekuatan jahat telah dikalahkan oleh kekuatan suci orang mulia dan berkat lantunan ayat suci Al-Qur'an. Tak lama kemudian Raja mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk agama Islam. Raja pun memerintahkan seluruh warganya untuk memeluk Islam , jadilah Maladewa sebagai Negara Mayoritas Muslim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar